Rabu, 02 Agustus 2017

IBADAH SYUKUR HUT AMGPM CABANG ORA ET LABORA Yg Ke - 19 Tahun ( 27 Juli 2017 )

HUT AMGPM  Cabang Ora Et Labora ke – 19 :

“Berlaku Adil, Mencintai Kesetiaan dan Hidup yang rendah hati dihadapan Allah”
( Mikha 6 : 8 )

(Perayaan HUT AMGPM CAB ORA ET LABORA ), 27 Juli 2017
Mangga Dua – Seluruh kader AMGPM di beberapa cabang yang merupakan gabungan "SILO Grup" merayakan Kasih Karunia Tuhan atas Organisasi tercinta dalam syukur 19 tahun AMGPM se-Silo Grup. Hal ini juga turut dilakukan oleh segenap kader AMGPM di cabang Ora Et Labora daerah Kota Ambon, Dalam ibadah pengucapan syukur di gedung gereja Ora Et Labora – jemaat GPM Ora Et Labora malam itu (27/07/2017), sejumlah kader AMGPM dari 2 ranting sepanjang daratan Mangga dua hingga Bak pecah bersekutu dalam syukur dan sukacita. Tak hanya segenap kader AMGPM dari cabang dan ranting, sukacita ini juga turut dihadiri oleh Ketua AMGPM daerah kota Ambon, Ketua Majelis Jemaat dan Staf majelis jemaat GPM Ora Et Labora serta undangan dari Pengurus AMGPM SE- SILO Grup dan undangan khusus para pelaku sejarah di masa – masa awal AMGPM Cabang OREL terbentuk.
Ibadah syukur dalam balutan tema “Berlaku Adil, Mencintai Kesetiaan dan Hidup yang rendah hati dihadapan Allah”, itu dipimpin oleh Pdt. Ny. I Lessil, yang mendasari ibadah dengan Mikha 6 : 1 -16 sebagai bacaan malam itu. Dalam refleksinya, Lessil mengungkapkan sejumlah masalah dunia yang perlu dilihat. Masalah social dan ekologis yang perlu mendapakan perhatian. Lessil juga mengajak seluruh pemuda untuk menyadari kasih karunia yang Tuhan berikan. Sebagai anak muda yang mendapatkan kasih karunia itu, AMGPM Orel dituntut untuk membaginya dengan sesama dan alam ini dalam suatu konsep keadilan yang mencintaii kesetiaan dan hidup rendah hati dihadapan Allah. Pemuda tidak boleh menutup mata memikirkan diri sendiri melainkan peduli dengan sesama dan alam. “Mari kita melihat kasih Allah dalam Kristus bagi kita. Bila kita sadar bahwa itu adalah kasih karunia, maka kita harus tauh untuk bisa hidup setia. Setia dalam segala hal, bukan hanya untuk urusan pasangan, tapi lebih khusus setia bagi Tuhan, mendasari itu Tuhan akan menyelidiki setiap kita pemuda-pemudi GPM apakah kita sungguh-sungguh mengasihi-Nya.
Balutan refleksi Firman itu juga disambut dengan Nyanyian oleh Ibu Pdt Lessil yang memuji Tuhan disela-sela Khotbahnya dan AMGPM OREL juga diajak untuk peduli dan berbagi karena karya Allah itu diberikan untuk semua dan kita adalah alatNya sebab itu kita juga dituntut untuk hidup rendah hati dihadapan Tuhan. Tuhan menginginkan kita menjadi garam dan terang, menjadi contoh dan pengaruh yang baik. Tugas kita adalah membangun gereja yang  hidup, membangun potensi diri pemuda sebagai masa depan gereja. Karena itu, pakai semua potensi diri kita untuk keselamatan dunia ini, untuk membangun organisasi ini dan membangun gereja ini menjadi berkat Tuhan. Jangan berfikir sulit untuk hal yang besar, mulailah bertindak dari hal – hal kecil untuk kemuliaan nama Tuhan” – tutup Pendeta Lessil diakhir refleksinya.